Agar bisnis pulsa yang kita jalankan
bisa berkembang dengan baik, ada beberapa hal yang sebaiknya kita
hindari. Sebenarnya hal ini sering diabaikan, dianggap remeh oleh para
pelaku bisnis pulsa, karena memang terlihat hanya sepele saja . Namun
agar bisnis kecil kita ini bisa berjalan dengan baik, tidak ada salahnya
jika kita membahas beberapa hal yang sebaiknya kita hindari tersebut.
Mari kita coba untuk membahas beberapa hal yang harus kita hindari dalam menjalankan bisnis pulsa.
1.Hindari Melakukan Transaksi Penjualan Pulsa Secara Hutang
Upayakan
agar tidak melakukan transaksi penjualan pulsa dengan memberikan hutang
(transaksi pulsa tidak langsung dibayar), kecuali untuk orang-orang
tertentu yang dalam kondisi darurat dan kita tidak segan utnuk
menagihnya dikemudian hari.
Hal ini
sebenarnya agak sulit dilakukan, apalagi jika yang bersangkutan
merupakan orang yang kita kenal. Namun diusahakan sebisa mungkin dan
sehalus mungkin permintaan transaksi pulsa dengan hutang, kita tolak.
Mengapa hal tersebut kita sarankan:
a. Memperlambat Perputaran Transaksi
Keuntungan
sebenarnya dari bisnis pulsa adalah dari kecepatan perputaran transaksi
(penjualan pulsa –pembayaran deposit). Jika dihitung pertransaksi,
keuntungan bisnis pulsa tidak banyak, namun akan menjadi banyak jika
dikalikan dengan berapa kalinya transaksi.
Dengan
tertahannya dana akibat belum dibayarnya pulsa oleh konsumen, akan
mengakibatkan tertahannya dana yang seharusnya kita bayarkan untuk
deposit kepada distributor pulsa. Dengan tidak adanya deposit, tentu
kita tidak bisa melakukan transaksi pulsa. Hal ini tentunya menyebabkan
kecepatan perputaran menjadi lambat, dan tentu mengurangi keuntungan
kita.
Bisa saja kita mengganti uang
yang seharusnya untuk pembayaran deposit dengan uang kita sendiri. Namun
hal tersebut kurang bagus, karena menyebabkan bertambah besarnya modal
yang harus kita keluarkan. Kalau hanya satu atau dua transaksi yang
kita hutangkan, tentu tidak menjadi masalah. Namun jika transaksinya
banyak, tentu akan menjadi masalah.
b. Menimbulkan Dampak Psikologis
Umumnya
ketidak mampuan kita untuk menolak transaksi penjualan pulsa dengan
hutang, karena rasa tidak enak/ sungkan kepada yang bersangkutan. Namun
perlu diingat bahwa jika untuk menolak transaksi penjualan dengan
hutang saja kita merasa sungkan, apalagi jika kita harus menagih
pembayaran hutang pulsa tersebut. Terutama jika nilai transaksinya hanya
kecil, misalnya hanya Rp. 5.000,-.
Hutang pulsa yang hanya Rp. 5.000,- ini, jika berulang, sementara hutang
yang lama belum dibayar, baik karena lupa atau tidak sempat. Maka akan
menyebabkan akumulasi hutang.
Ketika
kita menagih atau mengingatkan hutang Rp. 5.000,- kepada konsumen, maka
konsumen tidak akan merasa berat untuk membayarnya, karena nilainya
hanya kecil. Namun jika akumulasi hutang sudah cukup banyak, misalnya
hingga Rp. 100.000,- tentu akan memberatkan konsumen untuk membayar.
Walah lha Cuma bayar akumulasi hutang Rp. 100.000,- saja koq dianggap
memberatkan? Logika sederhana saja, jika uang Rp. 100.000,- bukan suatu
yang berat bagi orang tersebut, tentu dia tidak akan berhutang pulsa
hanya 5 atau 10 ribu, kepada kita.
Dampak
psikologis yang ditimbulkan kepada kita, karena kita tidak bisa menolak
penjualan pulsa dengan hutang, karena rasa tidak enak, sungkan, akan
membuat rasa tidak enak tersebut akan bertambah ketika kita harus
menagih atau mengingatkan hutang pulsa tersebut. Sementara jika tidak
ditagih, tentu akan menyebabkan kerugian pada bisnis kecil kita. (mau
nagih nggak enak, nggak mau nagih koq rugi).
Dampak psikologis yang ditimbulkan kepada orang yang berhutang pulsa
adalah jika dia tidak bisa segera membayar hutang pulsa tersebut, baik
karena lupa atau tidak sempat, akan membuat dia akan merasa tidak enak
atau merasa berat jika hutangnya cukup besar. (mau nggak bayar koq
sungkan, mau bayar koq berat).
Sehingga
akibat ketidak mampuan kita menolak hutang pulsa ini, bisa menyebabkan
rasa yang tidak enak kepada kedua belah pihak.
Tidak sedikit pelaku bisnis kecil pulsa ini yang terpaksa menghentikan
bisnisnya karena 2 hal tersebut diatas. “Udah untungnya sedikit, ribet
lagi karena sering dihutang” begitu kira-kira alasannya.
2. Hindari mengambil keuntungan pulsa terlalu besar
Seperti
kita tahu bersama, bahwa bisnis pulsa ini bisnis yang mudah dan murah.
Sehingga banyak orang yang bisa menjalankan bisnis ini. Dengan
banyaknya orang yang menjalankan bisnis ini, tentu menyebabkan
persaingan yang ketat.
Mengambil keuntungan yang terlalu besar akan menyebabkan harga jual
pulsa kita akan tinggi, dan tentu hal tersebut tidak menarik konsumen.
Padahal seperti yang kita pahami bersama, bahwa kunci dari bisnis ini
adalah kecepatan putaran transaksi.
Jika
tidak banyak konsumen yang tertarik untuk membeli pulsa dari kita,
tentu saja transaksi kita akan sedikit, dan jelas akan membuat
keuntungan kita secara keseluruhan menjadi sedikit. Dan kita akan kalah
dalam persaingan.
Akan lebih baik, jika kita mengambil keuntungan yang wajar pertransaksi,
apalagi jika bisa lebih sedikit (tetapi masih dalam hitungan ekonomis/
tidak rugi), sehingga harga jual pulsa kita kompetitif atau lebih murah.
Dengan ini diharapkan akan banyak terjadi transaksi pulsa.
Dengan
banyaknya orang yang membeli pulsa pada kita, apalagi jika kita punya
outlet, maka peluang orang yang datang keoutlet kita melihat
produk-produk lain (kartu perdana, asesoris, dll) yang kita sediakan
akan semakin besar. Sehingga peluang terjadinya penjualan produk selain
pulsa juga akan semakin besar.
3. Hindari untuk terlalu sedikit membayar deposit pulsa
Walaupun
banyak distributor pulsa yang memperbolehkan melakukan pembayaran
deposit pulsa hanya sedikit. Namun hal tersebut tidak disarankan. Karena
jika pembayaran deposit yang kita lakukan hanya sedikit, misalnya Rp.
50.000,-, maka deposit itu akan segera habis. Jika deposit habis,
otomatis kita harus membayar deposit lagi untuk melakukan transasksi
pulsa. Kalau kita membayar deposit pulsa terlalu sering, maka kita akan
sering mengeluarkan biaya untuk ongkos ketempat pembayaran. Bisa-bisa
keuntungan kita akan habis hanya untuk ongkos, atau bahkan malah rugi.
Upayakan
melakukan pembayaran deposit pulsa minimal sebanyak transaksi kita
perhari. Sehingga kita bisa menghemat biaya untuk setor pembayaran.
Jadi misalnya transaksi pulsa kita mencapai Rp 250.000,- perhari, maka
kita usahakan pembayaran deposit kita minimal senilai itu. Kalau bisa
membayar setoran lebih dari itu akan lebih baik, untuk menjamin
ketersediaan deposit kita.
Memang,
ada beberapa distributor yang menyediakan layanan jemput setoran deposit
pulsa, sehingga bisa menghemat biaya. Namun jika deposit pulsa kita
tidak mencukupi atau habis, ketika ada permintaan pulsa, maka hilanglah
transaksi tersebut. Dan mengecewakan pembeli.
Demikian hal yang sebaiknya dihindari dalam bisnis pulsa, semoga bisa memberi inspirasi bisnis kepada kita semua.
Sumber: http://inspirasibisniskecil.blogspot.com/2013/08/bisnis-pulsa-hal-yang-perlu-dihindari.htmL
Terima kasih telah membaca artikel tentang KERUGIAN BISNIS PULSA ELEKTRIK. Untuk lebih mengenal kami, silahkan kembali ke HOME.